Lima Pilar Pondasi Lima Tahun Pembangunan Jambi
Jambi, PelitaBupati Tebo Drs HA Madjid Muaz MM. sebagai kandidat calon Gubernur (Cagub) Jambi 2010-2015. dalam keterangannya kepada Pelita belum lama ini mengatakan, lima pilar pembangunan yang diterapkan selama kepemlmplnnya di Kabupaten Tebo.-akan dijadikannya pondasi lima tahun pembangunan Provinsi Jambi, Jika nantinya terpilih menjadi gubernur pada pemilukada 19 Juli 2010.
Dijelaskan Madjid Muaz, lima pilar pembangunan meliputi ekonomi kerakyatan, pendidikan, kesehatan, agama, dan pilar supremasi hukum, yang merupakan arah kebijakan pembangunan di Kabupaten Tebo yang berpenduduk 265.547 Jiwa tersebut, akan diadopsi menjadi kerangka pembangunan guna menyejahterakan 2.834.164 Jiwa penduduk Provinsi Jambi.
Menurutnya, ke lima pilar pembangunan yang akan menjadi dasar pembangunan Provinsi Jambi Itu diyakininya akan dapat menyahutl kepentingan masyarakat seperti selama Ini. Contoh, selain sektor perekonomian rakyat yang mesti dibangun, Juga pendidikan, kesehatan, supremasi hukum dan sektor agama, merupakan pembangunan yang ditargetkan mesti tercapai selama lima tahun ke depan.
Menyinggung tentang pembangunan Infrastruktur, seperti ruas Jalan dan Jembatan secara menyeluruh di Provinsi Jambi, pondasi pembangunan infra struktur yang sudah dilaksanakan selama kepemimpinan Gubernur Jambi Drs H Zulkifli Nurdin, akan terus dikembangkan, termasuk dalam mendukung akses Jalan dari Jembatan Batangharl II ke Pelabuhan Samudera yang berada di wilayah timur Provinsi Jambi. Program pembangunan infrastruktur, seperti Jalan dan Jembatan di daerah Ini.
Harus dilaksanakan secara seimbang, antara daerah di wilayah barat dan wilayah timur. Provinsi Jambi. Sedangkan pola pembangunannya, disebutkannya, mempergunakan pola pembangunan seperti "Jaring labalaba" sehingga antara akses Jalan yang satu atau akses Jembatan yang lain saling bertautan.
Dengan demikian, kata Madjid Muaz, barulah keberadaan Infrastruktur yang di-angun dapat mendukung terhadap upaya mendongkrak perekonomian masyarakat di daerah ini, karena hasil komoditi yang dihasilkan sudah mudah dipasarkan, termasuk untuk pemasaran pada tingkat komoditi ekspor. Selanjutnya, Madjid Muaz menyinggung, kondisi infra-sruktur di daerah ini harus diakui belum dapat mendukung sepenuhnya percepatan pembangunan daerah dan perekonomian,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar