Minggu, 17 Oktober 2010 | 23:50 WIB
JAKARTA, Menanggapi isu reshuffle jelang satu tahun kepemimpinan SBY-Boediono, Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham mengaku pihaknya masih belum berniat menarik menteri kader Golkar dari Kabinet Indonesia Bersatu II. Meskipun, menteri tersebut gencar diberitakan termasuk yang akan di-reshuffle seperti Menkokesra Agung Laksono.
"Belum ada hal-hal yang menjadi alasan untuk menarik menteri itu," ucap Idrus Marham, Minggu (17/10/2010), di sela-sela acara Rapimnas Golkar, di DPP Golkar, Slipi, Jakarta. Ia mengungkapkan evaluasi penilaian menteri yang direncanakan Golkar itu tidak bermaksud untuk menarik menteri. "Kita selalu berpikir menteri punya posisi strategis kalau kinerja bagus prestasi bagus berdampak postif pada partai," ujarnya.
Namun, pihaknya juga menegaskan bahwa di dalam Rapimnas kali ini, Golkar akan membicarakan dinamika politik kebangsaan dan tetap secara konsisten partai Golkar akan lakukan evaluasi dan kritik secara proporsional setiap kebijakan pemerintah. "Kritikan ini secara konsisten kami tetap usulkan berbagai solusi terhadap masalah yang ada. Kritik yang konstruktif, objektif disertai alternatif solusi," ujar Idrus.
Lebih lanjut, Idrus mengungkapkan kepentingan partai Golkar sebagai party of ideas adalah jaminan bhwa kepemimpinan KIB II menjamin adanya kelangsungan pembangaunan itu sendiri dlm rangka penyelenggaran pemerintah. "Bahwa koalisi tidak mengurangi kritisi partai ini. Sikap kritis ini tidak akan berubah karena koalisi," ungkap Idrus.
"Belum ada hal-hal yang menjadi alasan untuk menarik menteri itu," ucap Idrus Marham, Minggu (17/10/2010), di sela-sela acara Rapimnas Golkar, di DPP Golkar, Slipi, Jakarta. Ia mengungkapkan evaluasi penilaian menteri yang direncanakan Golkar itu tidak bermaksud untuk menarik menteri. "Kita selalu berpikir menteri punya posisi strategis kalau kinerja bagus prestasi bagus berdampak postif pada partai," ujarnya.
Namun, pihaknya juga menegaskan bahwa di dalam Rapimnas kali ini, Golkar akan membicarakan dinamika politik kebangsaan dan tetap secara konsisten partai Golkar akan lakukan evaluasi dan kritik secara proporsional setiap kebijakan pemerintah. "Kritikan ini secara konsisten kami tetap usulkan berbagai solusi terhadap masalah yang ada. Kritik yang konstruktif, objektif disertai alternatif solusi," ujar Idrus.
Lebih lanjut, Idrus mengungkapkan kepentingan partai Golkar sebagai party of ideas adalah jaminan bhwa kepemimpinan KIB II menjamin adanya kelangsungan pembangaunan itu sendiri dlm rangka penyelenggaran pemerintah. "Bahwa koalisi tidak mengurangi kritisi partai ini. Sikap kritis ini tidak akan berubah karena koalisi," ungkap Idrus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar