Peninjauan di RSUD Manokwari
SBY dan Ibu Ani menjenguk korban yang dirawat di kamar nomor tiga. Di kamar dengan kategori kelas III ini dirawat tujuh korban. Mereka sontak berusaha untuk bangkit begitu mengetahui SBY dan Ibu Ani masuk ke kamar mereka, namun niat itu dicegah tim medis karena kondisi mereka tidak memungkinkan.
Presiden pertama-tama mendatangi Ny Wnarsih yang mengalami luka di bagian wajah dan kaki. Ibu Ani menggenggam tangan Ny Winarsih sambil memberikan kata-kata untuk menghibur, mendukung, dan menguatkan mental. Kemudian, SBY dan Ibu Ani menuju tempat tidur Eta Rumaseb. Kepada perempuan asli Papua berumur 20 tahun ini, Presiden berpesan untuk tabah dan menguatkan hati. Eta pun mengangguk penuh haru menjawab kata-kata Presiden.
Peninjauan dilanjutkan ke kamar-kamar lain. Di setiap kamar penampung korban luka tersebut, SBY dan Ibu Ani menyampaikan belasungkawa dan dukungan kepada mereka. SBY juga berpesan kepada tim medis untuk berusaha dengan segenap kekuatan menjaga dan memulihkan kesehatan para korban.
Usai kunjungan di RSUD Manokwari ini, Presiden dan Ibu Negara beserta rombongan menuju pelabuhan Manokwari. Di sana sudah bersandar KRI Sultan Hasanuddin yang akan membawa ke Wasior. Diperkirakan perjalanan laut ini akan memakan waktu 8 jam.
Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sedikitnya ada 4.771 pengungsi korban banjir bandang Wasior yang ditampung di Manokwari. Mereka tersebar di enam lokasi penampungan pengungsi. BNPB juga mencatat 355 pengungsi ditampung di Nabire. (arc)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar