Locations of visitors to this page HBA: RP 1,122 MILIAR UNTUK DRAINASE KOTA JAMBI

HASAN BASRI AGUS DAN FACHRORI

HASAN BASRI AGUS DAN FACHRORI
JAMBI TEMPO DOELOE

Kamis, 07 Oktober 2010

RP 1,122 MILIAR UNTUK DRAINASE KOTA JAMBI

HBA







Alokasi APBD Provinsi 2010 Dinas Kimpraswil
Persoalan yang kini dihadapi warga Kota Jambi mungkin akan segera terpecahkan. Persoalan-persoalan seperti kurang memadainya saluran drainase, jalan-jalan dalam kota yang rusak berat, hingga bahaya banjir, sebentar lagi akan dituntaskan Dinas Permukiman, Sarana, Prasarana, dan Wilayah (Kimpraswil) Provinsi Jambi. Pasalnya, ketiga masalah itu, sudah dianggarkan dalam APBD Provinsi 2010 lewat pos anggaran Kimpraswil.
Dari ringkasan APBD Provinsi Jambi 2010 yang berhasil didapat Jambi Independent, diketahui Kimpraswil Provinsi mendapat jatah anggaran sebesar Rp 243.405.919.300. Belum lagi ditambah anggaran perumahan Rp 28.674.929.200. Sebagian besar dana Kimpraswil dialokasikan untuk pembangunan dan perencanaan. Kota Jambi beruntung bisa masuk dalam program Kimpraswil itu. Sungguh dinas yang baik.
Total dana itu memang dibagi dalam tiga item belanja: pegawai, barang dan jasa, serta modal. Namun nilainya cukup besar untuk memajukan pembangunan daerah-daerah se-Provinsi Jambi. Salah satu pembangunan Kota Jambi.
Pada drainase, Kimpraswil menganggarkan Rp 1.122.250.000 untuk pembangunan drainase sekunder atau gorong-gorong. Ada lagi perencanaan pembangunan drainase, nilainya hampir separuh dana pembangunan drainase itu sendiri, yakni Rp 470.000.000. Mungkin tahun depan Kimpraswil akan membangun drainase lagi di Kota Jambi. Buktinya, perencanaan itu sudah dibuat Kimpraswil. Jadi warga kota sebaiknya terus berdoa.
Berikutnya jalan-jalan dalam Kota Jambi. Khusus program itu, Kimpraswil menyediakan anggaran pemeliharan cukup besar. Nilainya Rp 11.088.660.800. Cukup untuk menambal lubang-lubang yang menganga di sebagian besar ruas jalan dalam kota. Program itu tertuang dalam item anggaran rehabilitasi/pemeliharaan jalan wilayah perkotaan. Mudah-mudahan dikucurkan untuk Kota Jambi saja.
Soalnya, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Jambi tak punya anggaran sebesar itu. Sementara jalan yang rusak di dalam kota, kian hari kian banyak. Satu-satunya harapan Dinas PU, ya uluran tangan Dinas Kimpraswil.  
Terakhir, persoalan banjir. Guna mengendalikan banjir, Kimpraswil menyiapkan program tersendiri. Nama programnya kegiatan peningkatan pembersihan dan pengerukan sungai/kali sebesar Rp 4.469.540.000. Tempat pengerjaan di seluruh wilayah dalam Provinsi Jambi, termasuk Kota Jambi.
Selain itu, Kimpraswil masih fokus membangun jalan dan jembatan dalam Provinsi Jambi, misalnya pembangunan jalan di wilayah I, II, III, IV, V, VI, dan VII. Ada pula pembangunan jembatan di wilayah kerja I sampai VII. Berikutnya pembangunan jalan dengan anggaran yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) senilai Rp 2.299.737.000. Sisanya untuk pembebasan lahan bagi pembangunan jalan dan jembatan Rp 350.000.000 (selengkapnya lihat grafis).
Masih dalam ringkasan APBD Provinsi Jambi 2010, Kimpraswil masih mengadakan beberapa alat berat. Nilainya Rp 2.138.500.000. Belum lagi biaya pemeliharaan alat-alat berat sebesar Rp 580.000.000.
Dikonfirmasi, Kepala Kimpraswil Provinsi Jambi Nino Gurino tak bisa dihubungi. Ponselnya tak aktif. Meski sudah digadang-gadang akan maju dalam bursa cawagub, Nino ternyata masih sulit ditemui atau dihubungi.
Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jambi Syahbandar yang membidangi pembangunan mendukung semua program di Dinas Kimpraswil. Menurut Syahbandar, sebaiknya seluruh kegiatan di Kimpraswil cepat ditenderkan, supaya pembangunan bisa segera dilaksanakan. Terutama pembangunan drainase dalam Kota Jambi.
“Kalau bisa ditenderkan segera. Jangan mengulang kesalahan yang sudah-sudah,” beber Syahbandar kemarin (21/1).
Menurutnya, selama ini Kimpraswil dan beberapa dinas/instansi dalam lingkup Pemprov Jambi sering terlambat melaksanakan kegiatan. Dengan demikian, ketika sampai di ujung tahun anggaran, kegiatan dikerjakan asal jadi guna mengejar batas waktu yang hampir berakhir.
Bagaimana jika anggaran pembangunan drainase dalam kota ternyata kurang? Bersediakah dewan merekomendasikan penambahan dalam APBD Perubahan 2010? Soal itu, Syahbandar menyatakan sangsi. “Ada pilgub, anggarannya besar. Terutama untuk putaran kedua. Jadi saya sangsi anggaran Kimpraswil bisa ditambah atau tidak,” tandasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar