Locations of visitors to this page HBA: INILAH PUISI ARIE DARI BALIK JERUJI

HASAN BASRI AGUS DAN FACHRORI

HASAN BASRI AGUS DAN FACHRORI
JAMBI TEMPO DOELOE

Minggu, 12 Desember 2010

INILAH PUISI ARIE DARI BALIK JERUJI

HBA
RADAR JAMBI: TONI.S
Sabtu, 11 Desember 2010 | 09:51 WIB



Ariel menanti sidang kedua di Pengadilan Negeri Bandung, Senin (29/11/2010).

Di tengah kasus video seks yang menjerat vokalis Nazriel Irham alias Ariel sebagai penyebar dan pelaku, vokalis band yang dulu bernama Peterpan itu masih bisa menorehkan prestasi pada akhir tahun 2010 .
Kekasih presenter Luna Maya tersebut dikultuskan menjadi salah satu dari "50 The Greatest Indonesian Singers" oleh majalah Rolling Stone versi Indonesia. Ariel menempati urutan ke-43 yang diapit oleh vokalis Reza Artamevia di urutan ke-42 dan vokalis Fadly "Padi" di urutan ke-44.
Namun, sayang, Ariel tak dapat menerima langsung penghargaan majalah Rolling Stone versi Indonesia tersebut di atas panggung  pada Jumat (10/12/2010) malam. Sebuah puisi dari balik jeruji pun sengaja dibacakan anchor Metro TV, Alvin, untuk mewakili suara Ariel. Berikut adalah petikannya:
"Jika aku bicara sekarang, dan sebagian lagi akan menyalahkan saya,".
"Tetapi sebagian lagi akan memaklumi dunia. Dan mereka akan memetik hal yang baik dari kemakluman itu atau hanya keburukannya,".
"Maafkan saya lebih baik diam,".
"Jika saya bersuara sekarang, maka itu hanya membuat saya sedikit terlihat lebih baik,".
"Dan beberapa lainnya terlihat lebih buruk sebenarnya. Maka saya lebih baik diam,".
"Jika saya berkata sekarang. Maka hanya ada caci maki memuakkan serta semua hina pada keadilan. Maka saya lebih baik diam,".
"Saya hanya akan berkata pada Tuhan, bersuara pada yang berhak, berkata pada diri sendiri, lalu diam kepada yang lainnya,".
"Lalu biarkan seleksi Tuhan bekerja pada hati setiap orang,".
Bareskrim 2010 , Ariel dari Bandung.
Demikian puisi tersebut dibacakan oleh Alvin, penonton pun menyambutnya dengan riuh dan bertepuk tangan.

"Planet Cinta"-nya Naif

RADAR JAMBI: TONI.S
Sabtu, 11 Desember 2010 | 08:09 WIB
Dok. Naif
Naif
TERKAIT:

* Naif tanpa Pepeng
* David Naif dan Kaca Mata

JAKARTA,

Band Naif memang lama eksis di Tanah Air dan termasuk jajaran band senior. Walau senior, hingga kini penampilan mereka tetap segar, energik, dan menghibur, jauh dari kesan tua meski musik mereka beraroma retro.
Naif tampil di Studio Orange, Jalan Palmerah Selatan No 21, Jakarta, Kamis (9/12), di acara Fanatik yang digelar KG Production.

Tampil membawakan belasan lagu, mereka mampu membawa para penonton menjelajahi kisah perjalanan Naif. David, sang vokalis, bahkan membuat penonton ger-ger-an dengan guyonannya.

Naif saat ini sedang menyiapkan album baru berjudul Planet Cinta. Single pertama mereka, ”Karena Kamu Cuma Satu”, juga dibawakan dalam acara itu. ”Ini album resmi keenam, semoga tahun depan bisa rilis. Enggak enak sama penggemar, sudah lama janji tetapi belum bisa rilis, harusnya 2010 ini rilis,” kata David seusai pentas.

Selain sibuk menyiapkan album baru, mereka juga akan langsung disibukkan dengan pembuatan klip video untuk promosi album. ”Yang pasti, kami juga akan sibuk dengan promo-promo album, setidaknya di radio-radio,” kata David.

Naif beranggotakan David (vokal), Emil (bas, kibor, vokal), Jarwo (gitar, vokal), dan Pepeng (drum, perkusi, vokal). Grup ini terbentuk sejak mereka kuliah di Institut Kesenian Jakarta .

LUNA MINTAK AMPUN TOLONG JANGAN POJOKKAN SAYA DAN ARIEL

RADAR JAMBI: TONI.S



Artis, Luna Maya, saat jumpa pers terkait perkembangan sidang Nazriel Irham alias Ariel di kantor OC Kaligis, Jakarta, Rabu (8/12/2010). Jumpa pers ini untuk menjelaskan pandangan pengacara terkait dakwaan kepada Ariel yang dinilai kabur karena Ariel didakwa membantu terhadap tindak pidana yang dilakukan Reza Rizaldy dan Anggit Gagah Pratama.


Artis, Luna Maya, saat jumpa pers terkait perkembangan sidang Nazriel Irham alias Ariel di kantor OC Kaligis, Jakarta, Rabu (8/12/2010). Jumpa pers ini untuk menjelaskan pandangan pengacara terkait dakwaan kepada Ariel yang dinilai kabur karena Ariel didakwa membantu terhadap tindak pidana yang dilakukan Reza Rizaldy dan Anggit Gagah Pratama.

Artis, Luna Maya, saat jumpa pers terkait perkembangan sidang Nazriel Irham alias Ariel di kantor OC Kaligis, Jakarta, Rabu (8/12/2010). Jumpa pers ini untuk menjelaskan pandangan pengacara terkait dakwaan kepada Ariel yang dinilai kabur karena Ariel didakwa membantu terhadap tindak pidana yang dilakukan Reza Rizaldy dan Anggit Gagah Pratama.



Kesiapan untuk menjadi saksi dalam sidang-sidang kasus penyebaran video-video seks yang diduga kuat dimainkan oleh vokalis Nazriel Irham alias Ariel tak hanya dinyatakan oleh presenter Cut Tari. Kekasih Ariel yang merupakan artis peran, pembawa acara, dan model, Luna Maya, juga mengaku siap.
"Ya, saya sebagai warga negara yang taat hukum akan ikuti proses hukum," kata Luna dalam jumpa pers di kantor kuasa hukum OC Kaligis di Jalan Majapahit, Jakarta Pusat, Rabu (8/12/2010).
Jika bersaksi nanti, maka Luna mengaku akan tetap pada pendirian bahwa dia dan Ariel hanyalah korban. "Dari awal saya dengan Ariel merasa sebagai korban. Tapi sekarang ini kami semakin dipojokkan. Saya ingin meng-clear-kan dan meminta keadilan," tekannya.
Selain keadilan, Luna juga berharap agar ia dan Ariel tak lagi dipojokkan. "Kalau katanya membantu penyebar, sekarang ya sudah, cari penyebarnya. Jangan berpatokan ke Ariel terus. Masalah itu sudah lewat," ujarnya.

BERITA LENGKAP TERAKHIR LUNA MAYA

RADAR JAMBI: TONI.S
Pesan Luna untuk Farhat Abbas

KOMPAS IMAGES/BANAR FIL ARDHI
Artis, Luna Maya, saat jumpa pers terkait perkembangan sidang Nazriel Irham alias Ariel di kantor OC Kaligis, Jakarta, Rabu (8/12/2010). Jumpa pers ini untuk menjelaskan pandangan pengacara terkait dakwaan kepada Ariel yang dinilai kabur karena Ariel didakwa membantu terhadap tindak pidana yang dilakukan Reza Rizaldy dan Anggit Gagah Pratama.
TERKAIT: Luna Siap Jalani Hidup Baru Luna: Jangan Lagi Pojokkan Saya dan Ariel Farhat: Bos 'Playboy' Saja Ditangkap...
Ariel-Luna Tetap Tak Mengaku
JAKARTA,
Sikap keras yang ditunjukkan LSM Hajar Indonesia pimpinan Farhat Abbas membuat Luna Maya gerah juga. Dengan tegas, mantan pembawa acara Dahsyat itu meminta Farhat untuk memerhatikan segala ucapan yang terlontar di media.
"Kepada yang terhormat Bapak Farhat Abbas, bicara sesuai koridornya saja. Selama ini kami yang selalu diserang," ucap Luna dalam jumpa pers di kantor kuasa hukum OC Kaligis di Jalan Majapahit, Jakarta Pusat, Rabu (8/12/2010).
Luna menyesalkan pula sikap berbagai pihak yang terlalu menghakiminya padahal proses hukum masih berjalan. "Saya sih penginnya fair saja. Yang saya sesalkan, pihak-pihak yang kontra itu sangat memojokkan kami. Padahal kami sangat kooperatif walaupun dia (Ariel) belum ditetapkan bersalah," ungkap Luna.
Luna berharap agar suara sumbang tersebut bisa diungkapkan secara damai dan berimbang. "Saya berharap pihak-pihak itu bisa menyuarakan dengan damai. Saya percaya pihak-pihak itu adalah pihak yang beragama dan bisa mencontohkan yang baik kepada masyarakat," harapnya.
Sementara itu, kuasa hukum Ariel, Arfian Bondjol atau Boy, juga mengimbau agar pihak kontra bisa menaati hukum ketika mengeluarkan pendapatnya. "Ada pihak yang kontra, yang suaranya keras dalam hal ini. Saya mengimbau taatilah hukum dan mari kita hargai asas praduga tak bersalah. Mulai sekarang ini, mari kita hormati persidangan," minta Boy. "Kalau mereka ingin bersuara, silakan menyuarakan sesuai dengan koridor yang berlaku," lanjutnya.
Masuknya vokalis Nazriel Irham atau Ariel dalam The 50 Greatest Indonesian Singers versi majalah Rolling Stone Indonesia edisi Desember 2010 membuat setidaknya dua orang dekat Ariel bahagia dan bangga. Mereka adalah Luna Maya, kekasih Ariel, dan pemain keyboard band Ariel yang dulu bernama Peterpan, David Albert Dorvel.

"Senang, senang banget ya, ini bentuk support yang positif," kata David, yang mendampingi Luna usai mewakili Ariel untuk menerima penghargaan tersebut di kantor redaksi majalah tersebut, di Jakarta, Jumat (10/12/2010) malam. "Ya, pastinya (bangga). Walaupun dia ada di dalam (tahanan), dia tetap diakui sebagai salah satu penyanyi terbaik di Indonesia. Ini bukan prestasi yang biasa. Dari semua penyanyi, munglin Ariel yang paling muda kali ya. Bangga banget," ucap Luna.

Luna berujar, Ariel masih diperhitungkan dalam industri musik Tanah Air. "Di sini dia membuktikan, walau dia dikucilkan, walau dia ada di dalam ruangan yang dingin, tetapi dia membuktikan, musisi bahkan dunia musik Indonesia menganggap dia salah satu penyanyi terhebat di Indonesia," katanya. "Suka enggak suka, harus diakui bahwa dia penyanyi terhebat yang pernah kita punya. Namanya bakat tetap bakat, prestasi ya tetap prestasi. Kita harus pisahin itu dari kehidupan pribadi. Bangga ya pastinya, ini juga baik buat Peterpan," lanjutnya.

Menurut David, terdakwa kasus pidana penyebaran video-video seks yang kini mendekam di Rumah Tahanan Klas I Kebon Waru, Bandung, tersebut ingin sekali menerima penghargaannya tanpa diwakili. Namun, karena Ariel kini berstatus tahanan, sebuah puisi yang dikarangnya pun sengaja dibacakan oleh pembawa acara malam itu, Alvin Adam, untuk mewakili isi hati Ariel. "Ya, itu menyampaikan isi hatinya dari dalam. Sebenarnya, dia pengin banget ada di sini, ya kira-kira tergambar lah perasaannya dari tulisan tadi," jelas David.

Ketika ditanya oleh para peliput kepada siapa Ariel ingin memersembahkan penghargaan tersebut, Luna menjawab, "Mungkin ini buat suara-suara sumbang di luar sana. Ini buat kalian semua."

Semenjak menghuni Rumah Tahanan Klas I Kebon Waru, Bandung, vokalis Nazriel Irham alias Ariel, tersangka dalam kasus penyebaran video-video seks, sering menghabiskan waktunya untuk membaca buku dan menulis.

"Saya sering jenguk dia. Dia cukup produktif. Dia sering bikin prosa atau esai dan dia sering juga baca buku," cerita kekasih Ariel, Luna Maya, dalam wawancara di kantor kuasa hukum Ariel, OC Kaligis, di Jalan Majapahit, Jakarta Pusat, Rabu (8/12/2010).

Menurut Luna pula, dengan kebiasaan baru itu, Ariel, yang semula terbiasa menggambar ketika menghuni tahanan Bareskrim Mabes Polri, di Jakarta, kini bertambah wawasannya. "Kemudian, wawasan dia juga semakin luas. Di sana dia bersama teman-temannya juga bisa nge-band dan yang jelas sudah ada beberapa lagu," ujar model, artis peran, dan presenter yang juga menyanyi ini.

Luna juga memuji kesabaran Ariel. "Dia baik-baik saja, dia orang yang kuat, dia sabar banget dan kuat banget," tambah Luna.

BERITA LENGKAP IWAN FALS

RADAR JAMBI: TONI.S



Di hadapan ribuan santri Pondok Pesantren Azzainiyyah Selabintana, Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (9/12/2010), Iwan Fals tidak cuma didapuk untuk menyanyi di atas panggung. Bersepatu bot dan berkacamata hitam, di tengah terik siang itu Iwan juga sibuk menanam pohon trembesi di salah satu sudut pondok pesantren tersebut.

"Menanam pohon di sini atau di rumah buat saya sama saja, yaitu sebuah ritual. Sebelum menanam, kita mendoakan dan kemudian kita merawatnya, maka menanam adalah ritual kehidupan buat saya. Manfaatnya bukan sekarang, tapi nanti," ujar Iwan Fals kepada Kompas.com pada acara Penanaman Pohon Trembesi-Djarum Trees For Life (DTFL) di areal pondok pesantren tersebut.

Pemilik nama asli Virgiawan Listanto ini mengungkapkan, menanam pohon tak perlu diributkan soal siapa yang menanam dan alasannya menanam. Mulai santri, ABRI, bahkan presiden sekalipun, kata Iwan, sebaik-baiknya mulai sekarang banyak menanam pohon.

"Persoalan-persoalan yang timbul karena pemanasan global kita sudah tahu. Terus, sekarang mau apa? Ya, saya menanam sajalah. Kelak, semua orang benar-benar akan merasa rugi jika merusak tanaman," ujar Iwan, yang bersama organisasi fans club-nya, OI (Orang Indonesia), belum lama ini menggelar aksi menanam 14.000 pohon.

"Bapak-bapak ABRI, kalau lihat ada yang merusak tanaman, tolong dijewer saja," lanjutnya.

Iwan mengaku jujur, dia bukan peneliti yang tahu ihwal pohon trembesi yang dia tanam bersama-sama para pejabat daerah Sukabumi di pondok pesantren tersebut. Yang dia ketahui, lanjut Iwan, jika satu orang saja menanam pohon, maka itu sudah bisa menjadi jalan keluar bagi efek pemanasan global, apa pun jenis pohonnya.

"Kalau dari kampanye 1 Milyar Pohon ini bisa tumbuh semua, ini kan keuntungan buat kita. Ratusan tahun lalu banyak tanaman asli kita diambil orang-orang asing dan dibawa keluar. Apa kita rela sekarang juga seperti itu," tambah Iwan.

SURABAYA, Penyanyi balada Iwan Fals menyanyi sambil mengaji bersama grup musik religi Sanggar Ki Ageng Ganjur pimpinan Zastrouw Al Ngatawi di hadapan ribuan penggemarnya di lapangan IAIN Sunan Ampel Surabaya, Selasa malam.

Dalam konser bertajuk "Perjalanan Spiritual ke Pesantren" yang dihadiri Rektor IAIN Surabaya, Prof Nur Syam, dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Saifullah Yusuf, Zastrouw selalu mengomentari lagu yang akan atau sudah dinyanyikan Iwan Fals dengan pandangan agama.

Bahkan, Zastrouw yang memberi aransemen lagu-lagu Iwan Fals yang bertemakan kritik sosial itu pun melantunkan shalawat dan "pengajian" di sela-sela komentarnya.

Di hadapan mahasiswa IAIN Surabaya, santri di Surabaya, dan komunitas OI (komunitas penggemar Iwan Fals yang disebut "Orang Indonesia") Surabaya itu, Iwan Fals melantunkan tujuh lagu, yakni "Sarjana Muda", "Ibu", "Tanam Tanam Siram Tanam", "Jula Juli Yo", "Bung Hatta", "Pesawat Tempur", dan "Guru Oemar Bakrie".

"Kalau sarjana untuk semata-mata mencari kerja, bukan mencari ilmu, ya begitu. Pesantren justru lebih baik karena pesantren itu mencetak sarjana kehidupan," kata budayawan pimpinan Sanggar Ki Ageng Ganjur, Zastrouw, mengomentari lagu pertama Iwan Fals.

Menurut dia, pandangan orang bahwa pesantren adalah sarang teroris merupakan kesalahan besar, karena orang itu tidak pernah mengaji di pesantren, padahal pesantren banyak mengajarkan nilai-nilai kemanusiaan.

"Teroris yang ada di pesantren itu terong yang diiris-iris," kata salah seorang `santri` almarhum mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) itu disambut tawa hadirin.

Tidak hanya itu, ketika Iwan Fals melantunkan lagu tentang "Ibu", Zastrouw menyitir sebuah hadits Nabi Muhammad SAW yang menyebut nama ibu sebanyak tiga kali dan ayah hanya sekali sebagai orang yang layak dihormati.

"Enak, ya ngaji dengan lagu-lagu seperti ini, karena itu kita doakan ibu-ibu kita. Mari kita bacakan Fatihah untuk ibu kita yang sudah almarhumah," ujar pimpinan sanggar musik religi asal Yogyakarta yang pernah tampil di Dubai dan Maroko itu.

Bahkan, ketika Iwan Fals menyanyikan lagu "Tanam Tanam Siram Tanam" pun, Zastrouw memberikan "pengajian" tentang dua kepentingan menanam pohon, yakni pohon akan bertasbih untuk orang yang menanam dan oksigen yang dihirup orang lain dari pohon itu akan menjadi pahala.

Seperti tidak mau kalah, Iwan Fals pun menyebut penggemarnya sebagai pahlawan apabila mau mengambil plastik yang berserakan agar pertumbuhan tanaman tidak terhambat "sampah" itu, kemudian suami dari Rosanna (Mbak Yos) itu pun menyanyikan lagu "Bung Hatta".

Malam itu, seniman yang sempat dilarang tampil oleh Orde Baru itu juga tidak lupa melontarkan kritik, seperti di sela-sela melantunkan lagu tentang "Jula Juli Yo".

"Nasi wis dadi bubur, dudu sego. Dadi pejabat sing jujur, nek nggak jujur mlebu neroko, (Nasi sudah menjadi bubur, bukan nasi lagi. Jadi pejabat itu yang jujur, kalau tidak jujur bisa masuk neraka)," ucapnya yang disambut applaus hadirin.

Di Jawa Timur, Iwan Fals dengan dukungan perusahaan rokok Djarum itu mengunjungi 12 pesantren, mulai dari Jember, Lumajang, hingga akhirnya di Surabaya.

"Dari beberapa kiai yang saya datangi, saya senang masukan mereka bahwa seni itu bisa mengajak kepada kebaikan, seperti syiar agama yang pernah dilakukan Wali Songo, asalkan di dalamnya ada nilai-nilai dakwah," katanya.

Virgiawan Listanto (49) yang lebih terkenal sebagai Iwan Fals, Rabu (13/10) malam, menggelar konser perjalanan spiritual bersama Ki Ageng Ganjur di Lapangan Sidayu, Kabupaten Gresik. Iwan mengawali aksinya untuk menggebrak panggung dengan lagu ”Sore Tugu Pancoran.”

Iwan mengingatkan agar masyarakat Indonesia lebih peduli kepada sesama. Dalam kesempatan itu juga dihimpun dana secara spontan untuk anak-anak sekolah korban lumpur Lapindo. Dia juga berharap pemerintah lebih peduli lagi pada nasib anak-anak yang kurang beruntung, dan masyarakat miskin dan masalah pengangguran.

”Jangan sampai ada Budi-Budi yang lain di negeri ini,” katanya merujuk pada lagu ”Sore Tugu Pancoran”.

Iwan mengetuk hati seluruh komponen bangsa ini untuk turut menyelamatkan Bumi dari tangan-tangan nakal. Satu di antaranya dengan menanam pohon untuk pelestarian lingkungan. Dia menyatakan betapa pentingnya menanam pohon karena pohon adalah untuk kehidupan. Pohon bisa memperkaya oksigen yang dibutuhkan manusia untuk bernapas. ”Bila pohon ditebangi, sama artinya membunuh kehidupan,” kata pria kelahiran 3 September 1961 itu.

Iwan menuturkan, sumber daya hutan seperti pohon-pohon yang ada di sekeliling manusia tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan sosial masyarakat. ”Bangsa ini harus berkaca dari bencana banjir bandang di Wasior, serta rusaknya hutan di berbagai belahan bumi Nusantara yang memicu bencana di mana-mana. Es di kutub telah mencair, cuaca sudah tidak bisa diprediksi, dan pemanasan global menjadi isu di seluruh dunia,” tuturnya.

Gaya hidup

Iwan berharap menanam pohon bisa menjadi gaya hidup. Dengan menanam pohon berarti menyayangi diri sendiri, keluarga, dan anak cucu.

”Pohon jangan dipandang hanya sebelah mata. Itu merupakan nyawa kita untuk jangka panjang. Pohon menyumbangkan oksigen yang bisa memberikan kita kesejukan. Pohon juga untuk antisipasi bencana alam, seperti banjir atau tanah longsor,” tutur suami Rosanna itu.

Lontaran kata-kata Iwan itu diikuti tembang ”Pohon Kehidupan”, ”Tanam Siram”, dan ”Hutanku”. Ketika penonton ada yang saling melempar botol bekas minuman kemasan dan sandal, Iwan pun bersama Sastro Al Ngatawi dari kelompok musik Ki Ageng Ganjur melantunkan shalawat atau istighfar untuk menenangkannya. ”Kita ke sini kan maunya ngaji. Kalau ada yang bikin kacau, itu berarti mengganggu orang ngaji,” kata Sastro menenangkan penonton.

Misi dakwah

Konser kali ini turut dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf, Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim, dan mantan Bupati Gresik Robbach Ma'sum. Iwan bersama Ki Ageng Ganjur akan melakoni perjalanan spiritual, dakwah, dan musik religi di 50 kota di Tanah Air.

Sebelumnya, Rabu siang, Iwan berkunjung ke Pondok Pesantren Bumi Aswaja di Wonokerto, Kecamatan Dukun. Dia turut menanam 1.000 pohon di Madrasah Ibtidaiyah Wonokerto. Dia salut dengan keagamaan di Gresik yang masih kuat. ”Mungkin teladan dari Sunan Giri dan Sunan Maulana Malik Ibrahim masih menjadi panutan kawula muda di sini,” ucapnya.

Pimpinan Pondok Pesantren Bumi Aswaja, Irsyadul Ibad, menuturkan bahwa Iwan dan Ki Ganjur menyinggung fenomena kesenian yang mulai ditinggalkan pesantren. Kesenian di pesantren akan dihidupkan dengan misi utama untuk dakwah. Kesenian, khususnya musik, bukan saja untuk menghibur, tetapi bisa dimanfaatkan untuk sarana pengajian.

Iwan dan Ki Ageng Ganjur ingin kembali menghidupkan pesantren sebagai pusat pengembangan seni dan budaya, selain untuk belajar agama. Upaya itu sekaligus menepis anggapan pondok pesantren menjadi sarang teroris.

Sastro Al Ngatawi memaparkan, kelompok musik Ki Ageng Ganjur bersama Iwan bukan sekadar untuk konser, tetapi lebih banyak untuk misi dakwah.


JAKARTA, Penyanyi legendaris, Virgiawan Listanto atau yang lebih dikenal dengan sapaan Iwan Fals, makin getol saja menyuarakan masalah lingkungan.

Ini terlihat dari konser ngabuburit bareng Iwan Fals dan League yang diadakan di Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Jumat (27/8/2010), yang mengusung tema "Keseimbangan Bumi League, Bumi Kita".

Laki-laki kelahiran 3 September 1961 ini mengaku akan tetap optimis dalam usaha menyehatkan lingkungan. Caranya, dengan berusaha menyemangati orang-orang untuk menjaga lingkungan. Hal itu dimulai dari diri sendiri dengan mencintai tanaman.

"Karena kalau kita menjaga pohon dan lingkungan, itu kan bisa menghasilkan oksigen. Nah, oksigen itu sangat penting untuk masa depan. Maka sebaiknya kita memelihara lingkungan. Sebenarnya memelihara enggak sulit, cuma bergerak untuk memeliharanya yang sulit," ungkap pendiri Yayasan Orang Indonesia ini.

Selain itu, menurut pemilik album berjudul Keseimbangan ini, Indonesia bisa menjadi negara yang lebih dari Amerika Serikat, asalkan orang Indonesia mau untuk bergerak sedikit mengolah sumber daya alam (SDA) di Indonesia.

"Sebenarnya kalau kita rajin sedikit, Amerika mah lewat. Masalahnya orang Indonesia enggak berani jalan sendiri, sukanya main tunggu-tungguan. Ya repot kalau begini," ungkapnya.

JAKARTA, KOMPAS.com — Kalau biasanya band memulai dengan produksi album indie lalu bergabung dengan label besar, Iwan Fals sebaliknya. Di album terakhirnya, Keseimbangan, Iwan memproduksi dan memasarkannya sendiri.

”Ini enggak dijual di toko, cuma di rumah dan di konser. Hitung-hitung mencoba membuat alternatif, tapi ternyata sulit karena promosi perlu biaya besar,” kata Iwan seusai menanam pohon trembesi dalam acara Flexi Big Bang, pekan lalu di Lapangan Kodam V/ Brawijaya Surabaya.

Perbedaannya memang luar biasa. Sejak diluncurkan Februari 2010, album ini baru terjual 10.000 keping. Dengan label besar, angka 200.000 bisa dicapai dalam seminggu.

Kendati demikian, Iwan tetap berupaya mempromosikan album terbaru yang berisi kerinduan pada Tuhan dan alam yang terpelihara. Selama ini, menurut Iwan, manusia selalu merasa terancam oleh langit, bumi, bahkan saling mencurigai sesama.

Dari perenungan berbagai fenomena, lahir 12 lagu untuk album ini. Penyanyi bernama asli Virgiawan Listiyanto ini juga mengkhawatirkan hutan yang semakin rusak. Karena itu, Iwan sangat mendukung berbagai gerakan penanaman pohon, terutama bila dilanjutkan dengan perawatan pohon itu. Masalah kerusakan hutan sebenarnya sudah disuarakan Iwan sejak 1982, di antaranya melalui lagu ”Isi Rimba Tidak Ada Tempat Berpijak”.

CIMAHI,
Seniman legendaris Indonesia Iwan Fals menunjukkan komitmennya untuk peduli terhadap keselamatan hutan dengan gerakan menanam pohon.

Hal ini terlihat saat Iwan Fals menghadiri Tour Keseimbangan dan OI (Orang Indonesia) menanam yang dilakukannya di halaman Yoniv IV Cimahi, Selasa.

Meskipun di acara tersebut Iwan bersama Kapolresta Cimahi AKBP Rusdi Hartono dan Wakil Wali Kota Cimahi Edy Rahmat hanya menanam satu pohon.

Namun, rencananya OI sebagai kelompok pecinta Iwan Fals akan menindaklanjuti tiga pekan kedepan melakukan gerakan menanam pohon di kawasan Kampung Adat Cireundeu.

Menurut Ketua Panitia Pelaksana, Ojon Listanto (41), kegiatan itu sekaligus dimanfaatkan sebagai ajang promosi album Iwan Fals terbaru bertajuk Keseimbangan yang tidak dijual secara bebas.

"Albumnya hanya bisa didapatkan dari OI. Sedangkan keseimbangan itu sendiri, dimaksudkan Bang Iwan untuk menyadarkan kita bahwa hutan perlu dijaga sebagai salah satu sumber kehidupan kita. Kalau tidak menanam, 15 tahun kemudian kehidupan akan habis," ujarnya.

Cimahi merupakan kota ke tujuh yang dikunjungi Iwan Fals setelah Kota Cirebon, Solo, Cilacap, Jember, Tulungagung dan Kota Tasikmalaya. Pasalnya, sesuai dengan rencana Tour Keseimbangan ini akan dilakukan di seluruh kota se-Indonesia.

Ojon mengatakan, OI akan melakukan gerakan menanam sebanyak 61 pohon di setiap sekolah yang ada di Indonesia. Sedangkan mengenai acara yang tidak dipublikasikan tersebut, Ojong beralasan bahwa hal itu memang disengaja.

"Karena acara ini merupakan ajang silaturahmi Bang Iwan dengan para kelompok OI. Di Bandung sendiri, OI ada 61 kelompok. Dengan silaturahmi inipun diharapkan bisa terjadi regenerasi OI sehingga kecintaan terhadap hutan dan menanam tetap berlanjut," paparnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Cimahi Edy Rahmat mengatakan, gerakan menanam hutan yang terus dikampanyekan Iwan Fals patut didukung.

Karena seperti diketahui bersama, hutan merupakan sumber kehidupan manusia. Dan kondisi hutan saat ini sudah sangat mengkhawatirkan.

"Sebesar apapun yang dilakukan pemerintah dalam menjaga hutan. Apabila tidak didukung oleh warganya hal itu tidak bisa dilakukan. Maraknya banjir dan panas suhu bumi akibat hutan gundul harus menjadi perhatian serius kita semua," tandasnya.

Oleh karenanya, Pemkot Cimahi bersama pihak terkait akan terus bekerja keras menjaga kelestarian hutan. Namun yang terpenting dari gerakan menanam ini adalah merawatnya. "Sebab, apalah artinya menanam kalau tidak bisa merawat," pungkasnya.


TASIKMALAYA, Penyanyi Iwan Fals mengikuti penanaman pohon di obyek wisata Situ Gede, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu (10/7/2010), yang diadakan Pemerintah Kota Tasikmalaya bersama Perhutani Tasikmalaya dan Orang Indonesia (OI), penggemar pelantun lagu-lagu balada itu.

Ketua pelaksana acara itu, Acong, mengatakan, penanaman sebanyak 500 bibit pohon itu ditanam di kawasan obyek wisata Situ Gede dengan disaksikan langsung oleh tokoh utama OI, Iwan Fals.

Kehadiran Iwan Fals di Tasikmalaya, kata Acong, sengaja diundang OI Tasikmalaya untuk dapat menyaksikan kecintaan masyarakat Tasikmalaya yang mendukung kelestarian lingkungan.

Kehadiran Iwan Fals di tengah-tengah penggemarnya, kata Acong, diharapkan dapat memicu semangat penggemarnya dan masyarakat luas untuk mencintai dan menjaga lingkungan agar tetap asri.

Menurut dia, keberadaan OI di Tasikmalaya, selain bergerak di bidang sosial, juga menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap keprihatinan lingkungan yang mulai dirasakan buruk.

"Lingkungan seperti udara itu perlu dipelihara. Kami menyerukan kecintaan lingkungan, selain melakukan gerakan sosial dan politik," katanya.

Iwan Fals, yang berdiri di tengah-tengah impitan penggemarnya, menyatakan dukungan kepada OI Tasikmalaya yang melakukan tindakan positif dalam menjaga kelestarian lingkungan dengan menggelar penanaman pohon.

Kegiatan penanaman pohon tersebut selain dipadati penggemar Iwan Fals, juga dihadiri Wali Kota Tasikmalaya Syarif Hidayat, yang menyatakan dukungan terhadap komunitas masyarakat yang peduli terhadap lingkungan.

Syarif yang duduk bersama dengan Iwan Fals menyatakan, Pemerintah Kota Tasikmalaya telah berupaya keras menjaga kelestarian lingkungan.

Menurut Syarif, empat tahun lalu, Iwan Fals pernah melakukan gerakan kecintaan lingkungannya dengan menanam pohon di Kota Tasikmalaya.

"Dulu pernah Iwan Fals menanam pohon di Tasik, ini berarti tindakan kecintaan lingkungan terus berlanjut," kata Syarif.

Upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Tasikmalaya dalam menjaga kelestarian lingkungan, kata Syarif, yakni dengan membeli bukit yang berpotensi memiliki resapan air.

Menurut dia, beberapa tahun lalu Kota Tasikmalaya terkenal dengan 10.000 bukit, tetapi sekarang hanya ribuan bukit yang sebagian sudah hilang karena salah satu faktor akibat penambangan pasir.

Untuk menjaga sisa-sisa bukit yang masih ada di Kota Tasikmalaya, Syarif menyatakan, Pemerintah akan membeli satu bukit setiap tahunnya.

"Pemkot lagi mengusahakan membeli satu bukit, terutama yang memiliki resapan air," katanya.

JAKARTA, Kalau biasanya band memulai dengan produksi album indie lalu bergabung dengan label besar, Iwan Fals sebaliknya. Di album terakhirnya, Keseimbangan, Iwan memproduksi dan memasarkannya sendiri.

”Ini enggak dijual di toko, cuma di rumah dan di konser. Hitung-hitung mencoba membuat alternatif, tapi ternyata sulit karena promosi perlu biaya besar,” kata Iwan seusai menanam pohon trembesi dalam acara Flexi Big Bang, pekan lalu di Lapangan Kodam V/ Brawijaya Surabaya.

Perbedaannya memang luar biasa. Sejak diluncurkan Februari 2010, album ini baru terjual 10.000 keping. Dengan label besar, angka 200.000 bisa dicapai dalam seminggu.

Kendati demikian, Iwan tetap berupaya mempromosikan album terbaru yang berisi kerinduan pada Tuhan dan alam yang terpelihara. Selama ini, menurut Iwan, manusia selalu merasa terancam oleh langit, bumi, bahkan saling mencurigai sesama.

Dari perenungan berbagai fenomena, lahir 12 lagu untuk album ini. Penyanyi bernama asli Virgiawan Listiyanto ini juga mengkhawatirkan hutan yang semakin rusak. Karena itu, Iwan sangat mendukung berbagai gerakan penanaman pohon, terutama bila dilanjutkan dengan perawatan pohon itu. Masalah kerusakan hutan sebenarnya sudah disuarakan Iwan sejak 1982, di antaranya melalui lagu ”Isi Rimba Tidak Ada Tempat Berpijak”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar