Locations of visitors to this page HBA: KINERJA PEMBERANTASAN KORUPSI MEMBURUK

HASAN BASRI AGUS DAN FACHRORI

HASAN BASRI AGUS DAN FACHRORI
JAMBI TEMPO DOELOE

Minggu, 07 November 2010

KINERJA PEMBERANTASAN KORUPSI MEMBURUK

HBA

Minggu, 7 November 2010 | 15:48 WIB

KOMPAS.COM/KRISTIANTO PURNOMO
Aksi facebookers mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) digelar di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (8/11/2009). Mereka menuntut koruptor di Indonesia segera diadili.
JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagian besar masyarakat menilai, kinerja pemerintah dalam memberantas korupsi semakin buruk. Dalam lima tahun terakhir, kinerja pemerintah memberantas korupsi dinilai paling buruk pada tahun ini. Penilaian publik tersebut merupakan hasil survei Lembaga Survei Indonesia atau LSI mengenai Ketidakpercayaan Publik Kepada Lembaga Pemberantasan Korupsi yang disampaikan dalam siaran pers, Minggu (7/11/2010) di kantor LSI, Menteng, Jakarta Pusat.
Peneliti LSI, Burhanuddin Muhtadi menyampaikan, pada tahun ini, hanya 34 persen dari sekitar 1824 sampel yang menilai baik kinerja pemberantasan korupsi. Angka tersebut menurun dibanding tahun lalu yang mencapai 83,7 persen dari skala 0-100 persen. "Oktober 2010 kinerja pemerintah memberantas korupsi hanya 34 persen saja. Ini terendah dari survei 2005 dengan data dan pertanyaan yang sama," ujar Burhanuddin.
Buruknya penilaian publik terhadap kinerja pemerintah tahun ini, menurut Burhanuddin dikarenakan beberapa kasus yang mencuat seperi kriminalisasi pimpinan KPK atau kasus Bank Century. Sedangkan Oktober tahun lalu, penilaian publik terhadap kinerja pemerintah dalam memberantas korupsi baik karena masa itu berdekatan dengan pelantikan Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Presiden baru. Masyarakat, menurut Burhanuddin, masih yakin akan janji-janji kampanye Presiden. "Memang ada masa bulan madu yaitu pada masa Pilpres," katanya.
Adapun survei LSI tersebut mengambil sampel 1824 orang warga negara Indonesia yang berusia di atas 17 tahun dari seluruh provinsi. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka pada 10-22 Oktober dengan margin of error sekitar 2,4 persen.
Selain memaparkan kinerja pemerintah, hasil survei memperlihatkan penilaian publik terhadap tingkat korupsi di Indonesia. Per Oktober ini, tingkat korupsi secara nasional terbilang tinggi. Publik yang menjawab bahwa tingkat korupsi tinggi berjumlah 47,2 persen dari total sampel. "Sedangkan yang mengatakan tingkat korupsi rendah hanya 4,7 prsen. Ini membuktikan kalau masyarakat kita dari latar belakang apapun semakin menyadari banyaknya korupsi di Indonesia," tambah Burhanuddin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar