Locations of visitors to this page HBA: Siswa Yogyakarta Borong Penghargaan Olimpiade Sains Indonesia

HASAN BASRI AGUS DAN FACHRORI

HASAN BASRI AGUS DAN FACHRORI
JAMBI TEMPO DOELOE

Sabtu, 13 November 2010

Siswa Yogyakarta Borong Penghargaan Olimpiade Sains Indonesia

HBA

Siswa SD asal Kota Yogyakarta memborong penghargaan Olimpiade Sains Indonesia 2010 yang berlangsung di Surabaya, Sabtu.

Tujuh siswa memperoleh tujuh penghargaan, dengan rincian satu medali emas, empat medali perak, dan dua medali perunggu. Jauh mengungguli siswa dari daerah lain, seperti Sidoarjo, Malang, Gowa, Tarakan, Jakarta Selatan.

"OSI merupakan kegiatan yang melibatkan siswa dalam melakukan olah rasa, penalaran, dan kreatifitasnya. Dengan harapan terlahir generasi pemikir berbudi pekerti dan kreatif dalam membangun peradaban Indonesia," ujar Direktur Pembinaan TK-SD Direktorat Jenderal Manajemen Pendidikan Dasar Menengah Kemdiknas Mudjito AK di sela-sela acara penutupan.

Siswa SD asal Yogyakarta berhasil bersaing dengan 40 siswa lainnya dari 10 provinsi se-Indonesia. OSI 2010 digelar sejak 9-14 November di Surabaya.

Selain OSI, di tempat yang sama juga diselenggarakan Indonesian Science Festival (ISF) ke tujuh. Tidak hanya ramai oleh antusiasme peserta, namun minat pengunjung mal untuk melihat hasil karya siswa SD dalam pameran juga tak pernah sepi.

Dikatakan Mudjito, untuk penyelenggaraan kali ini pihaknya sengaja memilih pusat perbelanjaan. Alasannya, karena ingin mengubah citra sains dan matematika sebagai pelajaran yang ditakuti dan tidak digemari.

"Melalui festival ini, siswa maupun guru diajak berkreasi dengan berbasis pada sains dan matematika. Karya mereka kemudian dipamerkan ke seluruh pengunjung mall, sekaligus menegaskan sains dan matematika bisa jadi hal yang menyenangkan," ungkapnya.

Ia juga mengatakan, sebenarnya banyak siswa sekolah dasar maupun madrasah ibtidaiyah yang bercita-cita menjadi seorang ilmuwan.

"Tapi mereka tidak ingin menjadi ilmuwan yang terlalu serius dan ingin mempelajari sains dan matematika lewat cara yang menyenangkan. Bahkan bisa dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari," jelasnya.

Sementara, Perhelatan tahun ini merupakan kesempatan pertama ISF digelar di luar ibukota. Selama ini, Jakarta selalu menjadi tuan rumah penyelenggaraan kompetisi tahunan tersebut.

"Tahun depan kami bahkan berencana menggelar ISF di luar Pulau Jawa, kemungkinan di Sumatera. Kami ingin semuanya mendapat kesempatan sama dan merata," ungkap dia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar