Jakarta
Pengamat sosial dari Universitas Indonesia,Thamrin Amal
Tamagola mengatakan, Dana Abadi Umat yang dikumpulkan dari calon haji seharusnya digunakan pula untuk membantu penanganan korban bencana alam.
"Saat ini dana abadi itu tidak jelas penggunaannya. Itu kan dana umat dan tentunya umat yang menyetorkan dana abadi itu juga akan setuju kalau dana itu digunakan untuk membantu umat," katanya di Gedung DPR/MPR Jakarta.
Sementara Ketua Komisi VIII DPR Abdul Kadir Karding menyatakan akan meminta Menteri Keuangan segeramencairkan dana tanggap darurat Rp150 miliar untuk penangangan bencana.
"Kejadian Kamis malam lalu itu dimana masih ada warga masyarakat yang menjadi korban, meskipun sudah diingatkan untuk tidak kembali ke rumahnya, saya kira karena banyak masyarakat masih belum percaya bahwa pemerintah benar-benar akan mengganti ternak masyarakat. Mereka kembali untuk menyelamatkan ternaknya sehigga menjadi korban," katanya.
Saat ini dana penanganan bencana yang ada masih Rp50 miliar dan jika ditambah anggaran tambahan sebagai dana "on call" sebesar Rp150 miliar yang belum cair, maka tentu itu akan sangat membantu.
"Saya juga meminta BNPB untuk segera mengevakuasi ternak dan berkoordinasi dengan aparat keamanan melarang semua pengungsi dengan alasan apapun untuk kembali ke lokasi bencana," katanya.
Abdul Kadir, dia telah membatalkan kepergiannya ke Tanah Suci untuk mengawasi pengawasan haji karena sebagai pimpinan komisi dia harus siaga terhadap kondisi bencana saat ini.
Tugas pengawasan terhadap haji tetap harus dilakukan, namun dilakukan anggota-anggota Komisi VIII lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar