Locations of visitors to this page HBA: Petani Lampung Barat Semai Bibit Pinang

HASAN BASRI AGUS DAN FACHRORI

HASAN BASRI AGUS DAN FACHRORI
JAMBI TEMPO DOELOE

Sabtu, 13 November 2010

Petani Lampung Barat Semai Bibit Pinang

HBA
Petani di Lampung Barat menyemai bibit pinang guna meningkatkan produksi pinang di daerah tersebut.

"Saya menyemai biji pinang guna menyediakan bibit baru tanaman pinang, yang nantinya bibit tersebut akan mengantikan tanaman pinang tidak produktif lagi," kata petani, di Kecamatan Pesisir Tengah, Lampung Barat, Warsito (41) sekitar 320 Km dari Bandarlampung, di Krui, Jumat malam.

Dia menjelaskan, penyediaan bibit pinang mampu memberikan dampak terhadap peningkatan produktifitas tanaman.

Menurut dia, tanaman pinang yang ada mulai tidak produktif lagi, sehingga pendapatan petani menurun.

"Upaya pembibitan yang di lakukan petani ini, sebagai langkah untuk meningkatkan pendapatan, sekaligus mampu meningkatkan produksi panen, sehingga dari pendapatan tersebut, petani dapat mencukupi kebutuhan ekonomi, dan menambah luas tanam," kata dia.

Kemudian lanjut dia, meskipun harga pinang tergolong rendah, akan tetapi pinang tetap menjadi tanaman pilihan petani.

Pinang menjadi salah satu komoditas perkebunan di Kabupaten Lampung, sebab tanaman ini telah di kembangkan setiap wilayah di daerah ini.

Petani di Lampung Barat melakukan peningkatan produksi pinang, melalaui penyemaian bibit pinang baru, sehingga di harapkan kedepan produksi buah pinang akan melonjak.

Buah pinang kering berasal dari Kabupaten Lampung Barat, didistribusikan di sejumlah wilayah, yakni Jakarta, Padang, dan sebagian besar di Pulau jawa, yang di digunakan sebagai bahan campuran kosmetik.

Luas lahan perkebunan pinang di Kabupaten Lampung Barat mencapai 259,6 hektar lebih, dengan hasil pinang rata-rata 125 ton pertahun.

Rata rata petani menyemai bibit pinang mencapai 1000 hingga 150 buah, yang di harapkan dari jumalah bibit yang di semai tersebut mampu mendongkrak pendapatan panen nantinya.

Selain di ambil buahnya, petani juga menjual batang pinang, biasanya penjualan batang pinang akan melonjak bila mendekati hari besar seperti HUT RI, atau pelaksanaan pesta sekura, yakni panjat pinang.

Sebelumnya Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat, Khairul anwar mengatakan, tanaman pinang menjadi tanaman yang produktif.

"Tanaman pinang menjadi salah satu komoditas yang dapat dikembangkan, karena jenis tanaman ini mampu berkembang dengan baik, dan tahan terhadap serang hama, selain itu pinang dapat di jadikan tanaman selingan petani selain dari tanaman pokok, sehingga petani dapat mengasilkan pendapatan tambahan," kata dia.

Dia menjelaskan, pemkab terus terpacu mengembangkan budidaya pinang, di seluruh wilayah di Lampung Barat.

"Melalui pengawasan dan bimbingan diharapkan petani dapat mengembangkan tanaman ini, sehingga Lampung Barat tetap menjadi daerah sentra penghasil pinang dengan mutu yang baik," kata dia.

Dia menambahkan, agar petani terus membudidayakan pinang, dan meningkatkan pengawasan dan perawatan, sehingga saat panen, petani dapat menghasilkan buah pinang berlimpah," ungkapnya.


"Saya menyemai biji pinang guna menyediakan bibit baru tanaman pinang, yang nantinya bibit tersebut akan mengantikan tanaman pinang tidak produktif lagi," kata petani, di Kecamatan Pesisir Tengah, Lampung Barat, Warsito (41) sekitar 320 Km dari Bandarlampung, di Krui, Jumat malam.

Dia menjelaskan, penyediaan bibit pinang mampu memberikan dampak terhadap peningkatan produktifitas tanaman.

Menurut dia, tanaman pinang yang ada mulai tidak produktif lagi, sehingga pendapatan petani menurun.

"Upaya pembibitan yang di lakukan petani ini, sebagai langkah untuk meningkatkan pendapatan, sekaligus mampu meningkatkan produksi panen, sehingga dari pendapatan tersebut, petani dapat mencukupi kebutuhan ekonomi, dan menambah luas tanam," kata dia.

Kemudian lanjut dia, meskipun harga pinang tergolong rendah, akan tetapi pinang tetap menjadi tanaman pilihan petani.

Pinang menjadi salah satu komoditas perkebunan di Kabupaten Lampung, sebab tanaman ini telah di kembangkan setiap wilayah di daerah ini.

Petani di Lampung Barat melakukan peningkatan produksi pinang, melalaui penyemaian bibit pinang baru, sehingga di harapkan kedepan produksi buah pinang akan melonjak.

Buah pinang kering berasal dari Kabupaten Lampung Barat, didistribusikan di sejumlah wilayah, yakni Jakarta, Padang, dan sebagian besar di Pulau jawa, yang di digunakan sebagai bahan campuran kosmetik.

Luas lahan perkebunan pinang di Kabupaten Lampung Barat mencapai 259,6 hektar lebih, dengan hasil pinang rata-rata 125 ton pertahun.

Rata rata petani menyemai bibit pinang mencapai 1000 hingga 150 buah, yang di harapkan dari jumalah bibit yang di semai tersebut mampu mendongkrak pendapatan panen nantinya.

Selain di ambil buahnya, petani juga menjual batang pinang, biasanya penjualan batang pinang akan melonjak bila mendekati hari besar seperti HUT RI, atau pelaksanaan pesta sekura, yakni panjat pinang.

Sebelumnya Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Lampung Barat, Khairul anwar mengatakan, tanaman pinang menjadi tanaman yang produktif.

"Tanaman pinang menjadi salah satu komoditas yang dapat dikembangkan, karena jenis tanaman ini mampu berkembang dengan baik, dan tahan terhadap serang hama, selain itu pinang dapat di jadikan tanaman selingan petani selain dari tanaman pokok, sehingga petani dapat mengasilkan pendapatan tambahan," kata dia.

Dia menjelaskan, pemkab terus terpacu mengembangkan budidaya pinang, di seluruh wilayah di Lampung Barat.

"Melalui pengawasan dan bimbingan diharapkan petani dapat mengembangkan tanaman ini, sehingga Lampung Barat tetap menjadi daerah sentra penghasil pinang dengan mutu yang baik," kata dia.

Dia menambahkan, agar petani terus membudidayakan pinang, dan meningkatkan pengawasan dan perawatan, sehingga saat panen, petani dapat menghasilkan buah pinang berlimpah," ungkapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar